DAIHATSU INDONESIA MASTERS akan kembali dilaksanakan di negara kita dan ini saatnya para penggemar menyaksikan aksi bulu tangkis yang memukau di Istora Senayan, Jakarta. Mulai 22 sampai 27 Januari 2019, para pemain bulu tangkis terbaik dunia akan bertanding di Jakarta untuk bersaing menjuarai DAIHATSU INDONESIA MASTERS edisi kedua dengan hadiah 350.000 USD, yang diselenggarakan Daihatsu Motor Co. Ltd bekerja sama dengan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Sebagai pemain tunggal terkemuka, Jonatan CHRISTIE memberikan informasi mengenai kejuaraan DAIHATSU INDONESIA MASTERS mendatang, pemain yang harus diawasi dan juga tantangan bagi Indonesia di kejuaraan yang berlangsung selama lima hari tersebut, di mana para pemain harus fokus menjaga kondisi prima agar dapat mengikuti kejuaraan pembuka musim ini dengan performa terbaik!

DAIHATSU INDONESIA MASTERS edisi kedua ini akan lebih menarik dari segi persaingan antara pemain dan juga dukungan penggemar. Bermain di Istora Senayan selalu memicu para atlet untuk menunjukkan penampilan terbaik, terlebih bagi para atlet tuan rumah Indonesia yang akan mendapat dukungan dari ribuan penggemar mereka. Sebagai kejuaraan di awal musim, DAIHATSU INDONESIA MASTERS sangat penting dalam banyak aspek dan saya berharap dapat mengulangi atau bahkan bermain lebih baik di turnamen tahun ini dibanding tahun lalu.

Tahun lalu sangat luar biasa karena ada empat perwakilan kami di final DAIHATSU INDONESIA MASTERS 2018, tunggal putra, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Atmosfer tahun lalu sangat fenomenal dan menggetarkan. Sebagai tuan rumah, kami punya kesempatan untuk menjadi yang terbaik karena kami memiliki pemain yang sangat luar biasa beberapa tahun belakangan. Mereka kini siap bersaing memperebutkan posisi di tim senior. DAIHATSU INDONESIA MASTERS merupakan tempat yang tepat untuk membuktikan kemampuan mereka.

Juara bertahan, Anthony Sinisuka GINTING, menjadi juara pada tahun lalu setelah mengalahkan Kazumasa SAKAI di final. Tahun ini mungkin bisa kembali dimenangkan GINTING, meskipun performanya saat ini masih diragukan. Ini bisa dilihat dari putaran final World Tour di mana ia kalah di semua pertandingan Grup melawan SHI Yuqi yang menjadi juara, dan atlet Korea SON Wan Ho di putaran final BWF World Tour Finals di Guangzhou yang baru saja berakhir.

Dengan absennya juara bertahan TAI Tzu Ying, yang tahun lalu mengalahkan atlet India Saina Nehwal, akan ada juara baru di Jakarta. Siapakah yang akan menjadi pesaing utama? Akane YAMAGUCHI dan juara dua putaran Final World Tour Nozumi OKUHARA berada di jajaran atas dan bisa mewujudkan partai final dengan semua atlet Jepang pada DAIHATSU INDONESIA MASTERS. Peringkat nomor 2 YAMAGUCHI kalah dari OKUHARA pada semifinal di Guangzhou. Kemampuannya untuk bangkit pada saat yang tepat adalah kekuatan terbesarnya, itulah yang harus diperhitungkan. Sementara OKUHARA sudah menemukan kekuatannya setelah pencapaian di Guangzhou yang akan membawanya lebih baik lagi.

Atlet Indonesia Gregoria Mariska TUNJUNG, yang dikalahkan oleh atlet Malaysia GOH Jin Wei pada putaran awal tahun lalu, bisa saja bangkit menjadi lebih baik kali ini. Gregoria yang berusia 19 tahun sudah pernah bertanding melawan nama besar seperti Saina Nehwal, Akane YAMAGUCHI, dan Nozumi Okuhara, tetapi performanya akan ditentukan dari kemampuan menghadapi tekanan di lapangan.

Greysia POLLI dan Apriyani RAHAYU sekali lagi muncul sebagai andalan Indonesia pada kelas ganda putri. Pasangan peringkat empat dunia ini kalah dari pasangan Jepang MATSUTOMO-TAKAHASHI pada pertandingan final tahun lalu dan akan mengincar balas dendam di Istora Senayan. Tetapi itu tidak akan mudah jika dilihat dari hasil mereka pada World Tour Finals 2018. MATSUTOMO-TAKAHASHI sebagai pasangan nomor dua dunia berjarak sangat dekat dari rekan mereka Yuki FUKUSHIMA-Sayaka HIROTA, yang memenangkan enam gelar Tour termasuk Badminton Asia championships pada 2018. Jepang berencana melanjutkan dominasi dengan lima pasangan terbaiknya bermain di Jakarta termasuk Wakana NAGAHARA-Mayu MATSUMOTO, Ayako SAKURAMOTO-Yukiko TAKAHATA, dan Koharu YONEMOTO-Shiho TANAKA.

DAIHATSU INDONESIA MASTERS akan menjadi kejuaraan terakhir Liliyana NATSIR, setelah karier profesional selama 16 tahun yang luar biasa dan hampir memenangkan semua kejuaraan besar dalam ganda campuran. Kerjasama Liliyana bersama Tontowi selama delapan tahun merupakan kombinasi paling lengkap dengan pencapaian yang luar biasa termasuk memenangkan medali emas pada Olimpiade Rio, tiga kali juara All England, serta empat kali meraih gelar World Championship. DAIHATSU INDONESIA MASTERS akan sangat spesial bagi Liliyana dalam banyak hal. Liliyana dan Tontowi pasti akan berfokus untuk menebus kekalahan mereka terhadap pasangan China ZHENG Siwei-HUANG Yaqiong di final tahun lalu. Indonesia juga tidak akan kekurangan talenta karena sudah ada 20 pasang lainnya yang didaftarkan bertanding, menunjukkan keunggulan mereka di ganda campuran.

Di sisi lain, China menaruh harapan pada pasangan ZHENG dan HUANG meskipun tidak akan mudah untuk melawan Liliyana-Tontowi, begitu juga pasangan peringkat 3 dunia dari Jepang Yuta WATANABE-Arisa HIGASHINO.

Meskipun DAIHATSU INDONESIA MASTERS 2019 berfokus pada atlet setempat serta dari Jepang dan China, tantangan besar yang datang dari India, Taiwan, Malaysia, dan Denmark tidak bisa diremehkan. Bulu tangkis India sedang melambung setelah perkembangan yang hebat di tunggal putra dan tunggal putri. KIDAMBI Srikanth masih memberikan permainan terbaiknya dan Sameer VERMA yang berusia 24 tahun terlihat mulai bisa diandalkan setelah penampilan yang memukau pada World Tour Finals 2018. Menutup tahun yang luar biasa untuk bulu tangkis India, pebulu tangkis tunggal putri PUSARLA V. Sindhu berhasil mendapatkan gelar juara pada World Tour Finals di Guangzhou.

Waspadai pasangan peringkat empat dari Taiwan CHEN Hung Lin-WANG Chi Lin, yang kalah di perempat final turnamen tahun lalu namun berhasil melaju ke semifinal World Tour. Pasangan Malaysia TAN Wee Kiong-GOH V. Shem dan pasangan Indonesia Fajar ALFIAN-Muhammad Rian ARDIANTO juga dapat memberikan kejutan dengan melaju hingga delapan besar, sedangkan performa Hiroyuki ENDO-Yuta WATANABE di World Tour (finalis) semakin memperkuat Jepang di ganda putra.

Istora Senayan yang baru saja dipugar kini terlihat lebih cantik, baik dari sudut pandang pemain maupun penonton. Atmosfernya sangat fenomenal dan menggetarkan. Tempat ini telah menjadi tempat perburuan bagi tuan rumah dalam gelaran DAIHATSU INDONESIA MASTERS 2018 begitu juga pada turnamen besar lainnya. Di tahun sebelumnya, Istora Senayan dipenuhi hingga ribuan penonton sejak hari pertama turnamen untuk menunjukkan dukungan kepada para pahlawan bulu tangkis mereka. Bisa dipastikan dukungan yang diberikan akan lebih besar dari tahun lalu, karena panitia berusaha keras untuk memastikan semua persiapan berjalan sempurna menjelang DAIHATSU INDONESIA MASTERS 2019!